Bung Tomo lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920. Nama lengkapnya adalah Soetomo. Ia berasal dari keluarga muslimtaat. Bung Tomo merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang mengobarkan api semangat arek-arek Surabaya dalam melawan perijajah pada pertempuran 10 November 1945. Bung Tomo adalah seorang pahlawan yang gigih dalam mengusir penjajahBelanda.
Kiprabnya bermula dari keaktifannya dalam keorganisasian dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Aktivitasorganisasi inilah yang menempanya dirinya menjadi pribadi yang tangguh dan pemberani. Semasa remaja, Bung Tomo mengikutianggota Pembela Tanah Air (PETA), organisasi 1askar yang didirikan oleh penjajah Jepang. Ia juga anggota Kepanduan BangsaIndonesia (KBI).
Ia juga menjadi anggota organisasi Indonesia Muda. Pada tahun1938, ia menjabat sebagai sekretaris PartaiIndonesia Raya (Parindra) Surabaya. Ia adalah pendiri Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), sebuah organisasipergerakan yang bertujuan untuk memperkokoh semangat rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Untuk membakar semangatrakyat Surabaya agar bersatu mempertahankan kemerdekaan, Bung Tomo mendirikan Radio Pemancar Pemberontak Rakyat Indonesia.
Melalui Radio ini, Bung 'Tomo bisa leluasa memberikan semangat berperang kepada arek-arek Surabaya. Pada tahun1947, ia menjadi Ketua Umum Benteng R akyat Indonesia (BRI). BRI adalah sebuah Drganisasi gabungan partai dan organisasiyang menolak perjanjian Linggariati. Bung Tomo pernah juga diamanahi F. raenjadi Ketua Umum Partai Rakyat Indonesia (PRI). PRI ao.a1ah hasil leburan dari BPRI. Pada tahun 1947 ia diangkat menjadi penasihat Panglima Besar Jendral Soedirman dengan dianugerahi pangkat mayorjendral.
Akhimya, dari situlah Bung Tomo menjabat sebagai menteri negara Urusan Bekas Pejuang dalam Kabinet BurhanuddinHarahap. Sejak tahun 1937, Bung Tomo aktif bergelut di dunia tulis-menulis. Kariernya. dimulai menjadi wartawan pada suratkabar Soeara Oemoem Surabaya dan PoestakcC Tinwer Yogyakarta. Bung Tomo pernah juga menjadi redaktur mingguan PembelaRakyat Surabaya, menj adi wartawan surat kabar Domei Surabaya. Surat kabar itu dipimpin oleh R.M. Bintarti.
Menjadi wartawan Domei dijalaninya saat Jepang masuk dan menjajah Indonesia. Bung Tomo-iah orang yang telah mendirikan KantorBerita Indonesia di Surabaya. Kantor itu kemudian dilebur menjadi Kantor Berita Antara Cabang Surabaya. Bung Tomo telahmenulis buku berjudul Imbauan, diterbitkan pada tahun 1977 Namun sayang, buku itu dinyatakan terlarang untuk diedarkan.
Kiprabnya bermula dari keaktifannya dalam keorganisasian dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Aktivitasorganisasi inilah yang menempanya dirinya menjadi pribadi yang tangguh dan pemberani. Semasa remaja, Bung Tomo mengikutianggota Pembela Tanah Air (PETA), organisasi 1askar yang didirikan oleh penjajah Jepang. Ia juga anggota Kepanduan BangsaIndonesia (KBI).
Ia juga menjadi anggota organisasi Indonesia Muda. Pada tahun1938, ia menjabat sebagai sekretaris PartaiIndonesia Raya (Parindra) Surabaya. Ia adalah pendiri Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), sebuah organisasipergerakan yang bertujuan untuk memperkokoh semangat rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Untuk membakar semangatrakyat Surabaya agar bersatu mempertahankan kemerdekaan, Bung Tomo mendirikan Radio Pemancar Pemberontak Rakyat Indonesia.
Melalui Radio ini, Bung 'Tomo bisa leluasa memberikan semangat berperang kepada arek-arek Surabaya. Pada tahun1947, ia menjadi Ketua Umum Benteng R akyat Indonesia (BRI). BRI adalah sebuah Drganisasi gabungan partai dan organisasiyang menolak perjanjian Linggariati. Bung Tomo pernah juga diamanahi F. raenjadi Ketua Umum Partai Rakyat Indonesia (PRI). PRI ao.a1ah hasil leburan dari BPRI. Pada tahun 1947 ia diangkat menjadi penasihat Panglima Besar Jendral Soedirman dengan dianugerahi pangkat mayorjendral.
Akhimya, dari situlah Bung Tomo menjabat sebagai menteri negara Urusan Bekas Pejuang dalam Kabinet BurhanuddinHarahap. Sejak tahun 1937, Bung Tomo aktif bergelut di dunia tulis-menulis. Kariernya. dimulai menjadi wartawan pada suratkabar Soeara Oemoem Surabaya dan PoestakcC Tinwer Yogyakarta. Bung Tomo pernah juga menjadi redaktur mingguan PembelaRakyat Surabaya, menj adi wartawan surat kabar Domei Surabaya. Surat kabar itu dipimpin oleh R.M. Bintarti.
Menjadi wartawan Domei dijalaninya saat Jepang masuk dan menjajah Indonesia. Bung Tomo-iah orang yang telah mendirikan KantorBerita Indonesia di Surabaya. Kantor itu kemudian dilebur menjadi Kantor Berita Antara Cabang Surabaya. Bung Tomo telahmenulis buku berjudul Imbauan, diterbitkan pada tahun 1977 Namun sayang, buku itu dinyatakan terlarang untuk diedarkan.
